BBPMP Provinsi Jawa Barat Ikut Serta dalam Kunjungan Bersama Komite Pengarah Nasional Program INOVASI di Kabupaten Cirebon

BBPMP Provinsi Jawa Barat Ikut Serta dalam Kunjungan Bersama Komite Pengarah Nasional Program INOVASI di Kabupaten Cirebon

Cirebon – BBPMP Provinsi Jawa Barat turut serta dalam Kunjungan Bersama Komite Pengarah Nasional Program INOVASI Fase 3 yang dilaksanakan pada Selasa–Rabu, 26–27 Agustus 2025 di Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini difokuskan pada kesiapan implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), serta upaya mengatasi kesenjangan pendidikan di jenjang SD dan MI. Rangkaian kunjungan bersama menjadi sarana penting untuk melihat langsung praktik pendidikan di lapangan, sekaligus merumuskan masukan strategis bagi pembahasan dalam Rapat Komite Pengarah Nasional.

Kunjungan ini diikuti oleh Kepala BSKAP Kemendikdasmen Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, BBPMP Provinsi Jawa Barat, BBGTK Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Ronianto, S.Pd, M.M.

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Barat, Komalasari, S. Pd., M. Pd. mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kunjungan bersama ini memberikan penguatan nyata pada peningkatan literasi dan numerasi di Kabupaten Cirebon serta memperkuat sinergi lintas lembaga untuk mendorong transformasi pendidikan.

Hasil temuan lapangan akan menjadi bahan masukan yang berharga dalam perumusan kebijakan, terutama dalam mengawal implementasi pembelajaran yang lebih bermakna dan merata bagi anak-anak Indonesia.

Tim Media

Kolaborasi BBPMP Jabar dan Bunda PAUD dalam Wujudkan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah

Kolaborasi BBPMP Jabar dan Bunda PAUD dalam Wujudkan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah

Bandung Barat – BBPMP Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan Advokasi Arah dan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah kepada Bunda PAUD pada Selasa (26/8) di Kantor BBPMP Provinsi Jawa Barat Kampus Jayagiri.

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan peran Bunda PAUD dalam mendukung kebijakan wajib belajar 1 tahun prasekolah serta mendorong percepatan pengukuhan Bunda PAUD di seluruh wilayah Jawa Barat.

Peserta advokasi terdiri atas Bunda PAUD kabupaten/kota, perwakilan Dinas Pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota se-Jawa Barat, serta perwakilan dari SEAMEO CECCEP.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Purwanto, M. Pd. Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa Bunda PAUD memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung implementasi kebijakan pemerintah. 

“Satu tahun prasekolah dipandang esensial untuk membangun fondasi anak sejak dini sekaligus menanamkan lima karakter dan nilai luhur masyarakat Sunda, yaitu cageur, bageur, bener, pinter, dan singer,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan advokasi ini juga menghadirkan narasumber hebat, Ir. Harris Iskandar, Ph.D. dari Direktorat PAUD, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai peran strategis Bunda PAUD dalam mendukung kebijakan wajib belajar 1 tahun prasekolah.

Bunda PAUD Bersama Kelompok Kerja (Pokja) diharapkan terus mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menghadirkan layanan PAUD bermutu untuk semua, dalam kerangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.

Peran aktif Bunda PAUD menjadi kunci dalam memastikan anak memperoleh stimulasi dan layanan pendidikan yang tepat sejak dini. “Dengan keterlibatan Bunda PAUD, implementasi kebijakan wajib belajar 1 tahun prasekolah dapat berjalan optimal sekaligus menyiapkan fondasi kuat bagi terwujudnya generasi emas Indonesia,” ungkapnya.

Advokasi yang dilaksanakan BBPMP Jabar ini menjadi langkah strategis untuk mendorong partisipasi berbagai pihak, khususnya Bunda PAUD, dalam mendukung kebijakan pemerintah guna mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

Timker PAUD

BBPMP Jabar Gelar Advokasi G7KAIH di 27 Kabupaten/Kota

BBPMP Jabar Gelar Advokasi G7KAIH di 27 Kabupaten/Kota

Subang – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Advokasi Implementasi Gerakan 7 Karakter Anak Indonesia Hebat (G7KAIH) pada 21–22 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan serentak di 27 kabupaten/kota dengan melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bunda PAUD, Pengawas dan Penilik Satuan Pendidikan serta Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Kepala BBPMP Jabar, Komalasari, S.Pd. M.Pd., menjelaskan bahwa G7KAIH merupakan program penguatan karakter peserta didik yang selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan UKS. Ia menegaskan, keberhasilan program ini memerlukan kolaborasi lintas sektor.

“Sekolah tidak bisa berjalan sendiri. Perlu keterlibatan orang tua, masyarakat, pemerintah daerah, serta elemen lain agar G7KAIH benar-benar terintegrasi dalam budaya sekolah,” ujar Komalasari saat menghadiri kegiatan advokasi di Kabupaten Subang, Kamis (21/8/2025).

Dalam rangkaian advokasi, Kepala BBPMP Jabar juga berdiskusi dengan Bunda PAUD Kabupaten Subang, Ega Anjani Reynaldy, S.I.P. Diskusi tersebut menyoroti peran strategis Bunda PAUD dalam mendukung pelaksanaan G7KAIH, khususnya melalui kegiatan berbasis anak dan masyarakat.

Ruang lingkup advokasi sendiri meliputi sosialisasi kebijakan, fasilitasi pelaksanaan, serta penguatan sinergi lintas sektor. Forum advokasi bersama Bunda PAUD se-Jawa Barat pun menghasilkan sejumlah rekomendasi, seperti pencanangan G7KAIH oleh kepala daerah, penggerakkan Senam Anak Indonesia Hebat, dan sosialisasi program melalui berbagai forum masyarakat.

Dengan langkah ini, BBPMP Jabar berharap G7KAIH tumbuh menjadi gerakan kolektif yang memperkuat karakter anak Indonesia dan memperkuat sinergi pendidikan di Jawa Barat dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Tim Media

BBPMP Jabar Gelar Webinar Penguatan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah

BBPMP Jabar Gelar Webinar Penguatan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah

Bandung Barat – Apakah cukup membekali anak usia dini hanya dengan kemampuan calistung (membaca, menulis, berhitung)? Atau justru perlu menyiapkan aspek akademik sekaligus non-akademik, termasuk perkembangan psikososialnya? Pertanyaan reflektif ini menjadi pengantar dalam Kegiatan Penguatan Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah-Mengapa PAUD dan Mengapa harus PAUD?.  Kegiatan ini diselenggarakan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat pada hari Rabu (20/8) secara daring.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Ir. Harris Iskandar, Ph.D, yang memaparkan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi tumbuh kembang anak. Menurutnya, PAUD memiliki peran strategis dalam menyiapkan kesiapan anak, baik akademik maupun non-akademik, sehingga mereka lebih siap melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar.

“PAUD adalah investasi jangka panjang yang memberikan pengembalian besar bagi masa depan anak dan masyarakat. Kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah menjadi langkah strategis dalam memastikan setiap anak memperoleh pendidikan berkualitas sebelum memasuki SD/MI,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama bahwa PAUD bukan hanya tentang calistung, melainkan juga membangun aspek psikososial anak agar mereka lebih siap menghadapi proses belajar yang lebih formal. Dengan demikian, PAUD menjadi fondasi penting menuju kebijakan wajib belajar 13 tahun.

BBPMP Provinsi Jawa Barat melalui kegiatan ini mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk bersama memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini, demi terwujudnya generasi emas Indonesia di masa depan.

Timker PAUD

MOMAHE Hadirkan Kegembiraan Belajar di TK Kristen Giri Asih, Lembang

MOMAHE Hadirkan Kegembiraan Belajar di TK Kristen Giri Asih, Lembang

Bandung Barat, 20 Agustus 2025 – MOMAHE (Mobil Mainan Anak Hebat) merupakan program inovasi yang mengusung semangat “Menghadirkan Mainan, Menciptakan Kegembiraan, dan Mewujudkan Cita-Cita Anak Hebat Indonesia”. Layanan ini meliputi penyediaan sarana bermain edukatif, penyajian media pembelajaran digital, penyelenggaraan bengkel main, serta penggalangan donasi mainan edukatif. Kehadiran MOMAHE sejalan dengan prinsip Kemendikdasmen, “Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, sekaligus mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia.

Layanan inovasi Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat ini membawa kegembiraan belajar bagi anak-anak usia dini melalui sarana bermain edukatif, media digital, hingga pendampingan untuk guru dan orang tua. Suasana penuh semangat tercipta mulai anak-anak mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat, bermain motorik, berkreasi, sekaligus belajar literasi dan numerasi dengan cara menyenangkan.

Apresiasi datang dari berbagai pihak. Salah satu orang tua, Rika, menyampaikan rasa bahagianya, Sebagai orang tua, saya sangat senang anak kami bisa ikut kegiatan dalam layanan MOMAHE. Anak terlihat gembira, semangat belajar, dan punya pengalaman baru. Terima kasih BBPMP Provinsi Jawa Barat, sudah menghadirkan layanan yang bermanfaat untuk anak-anak kami.” 

Senada dengan itu, Kepala TK Kristen Giri Asih, Maria Magdalena, juga menegaskan manfaat nyata MOMAHE, “Anak-anak terlihat gembira, guru semakin berdaya, dan sekolah kami semakin mampu menghadirkan pembelajaran yang penuh kegembiraan. Terima kasih kepada BBPMP Provinsi Jawa Barat, MOMAHE benar-benar menjadi wujud nyata Pendidikan Bermutu Untuk Semua.”

Hadirnya MOMAHE di berbagai satuan pendidikan anak usia dini menjadi bukti komitmen BBPMP Provinsi Jawa Barat dalam mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia. Melalui inovasi ini, pendidikan sejak dini dirancang tidak hanya bermutu, tetapi juga menggembirakan bagi setiap anak. (UJ)

Tim Media